ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN: MENYINARI PERADABAN DENGAN IMAN DAN AKAL

 

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN: MENYINARI PERADABAN DENGAN IMAN DAN AKAL

Yongki Saputra
Prodi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

ABSTRAK

Islam memandang ilmu pengetahuan sebagai cahaya yang menerangi kehidupan manusia. Sejak masa Rasulullah SAW, menuntut ilmu telah diwajibkan bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam sejarahnya, banyak ilmuwan Muslim yang berjasa dalam membangun peradaban dunia dengan inovasi dan penelitian mereka. Artikel ini membahas bagaimana Islam mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan, kontribusi ilmuwan Muslim dalam sains, serta bagaimana umat Islam saat ini dapat mengembangkan keilmuan dalam menghadapi tantangan zaman modern.

Kata Kunci: Islam, Ilmu Pengetahuan, Peradaban Muslim, Sains, Teknologi

I. PENDAHULUAN

Islam bukan hanya agama yang menekankan aspek spiritual, tetapi juga memberikan perhatian besar pada akal dan ilmu. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berulang kali memerintahkan manusia untuk berpikir dan merenung:

"Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidak pula (sama) gelap gulita dengan cahaya."
(QS. Fatir: 19-20)

Ayat ini menggambarkan perbedaan antara orang yang memiliki ilmu dan mereka yang tidak. Ilmu adalah cahaya yang membimbing manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.

II. PEMBAHASAN

A. Ilmu sebagai Jalan Menuju Ketakwaan

Islam menempatkan ilmu dalam posisi yang sangat tinggi. Rasulullah SAW bersabda:

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)

Ilmu tidak hanya tentang memahami dunia, tetapi juga sebagai alat untuk mengenali kebesaran Allah SWT. Fisika, biologi, dan astronomi, semuanya menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Misalnya, ketika ilmuwan meneliti alam semesta, mereka menemukan keteraturan yang luar biasa, sebagaimana Allah berfirman:

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar." (QS. Fussilat: 53)

Dengan memahami ilmu, manusia semakin sadar akan kekuasaan Allah dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

B. Kontribusi Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Peradaban Islam mengalami puncak kejayaan ilmu pengetahuan pada abad ke-8 hingga ke-14. Pada masa itu, dunia Islam menjadi pusat keilmuan dunia. Beberapa ilmuwan Muslim yang berjasa besar antara lain:

  1. Al-Farabi - Filosof Muslim yang mengembangkan konsep logika dan politik.

  2. Jabir ibn Hayyan - Pelopor ilmu kimia, menemukan banyak zat dan metode eksperimen laboratorium.

  3. Al-Khwarizmi - Penemu konsep aljabar dan algoritma, yang menjadi dasar perkembangan teknologi modern.

  4. Ibnu Sina - Pakar kedokteran yang bukunya Al-Qanun fi al-Tibb menjadi rujukan utama di Eropa selama berabad-abad.

  5. Al-Zahrawi - Ahli bedah yang mengembangkan berbagai teknik operasi dan alat medis.

Mereka membuktikan bahwa Islam tidak pernah bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Justru, Islam menjadi motor penggerak bagi lahirnya banyak inovasi yang masih digunakan hingga saat ini.

C. Tantangan dan Peluang Umat Islam di Era Digital

Saat ini, dunia telah memasuki era digital, di mana teknologi berkembang dengan sangat pesat. Umat Islam harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini agar tidak tertinggal. Beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain:

  • Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Ilmu
    Banyak umat Islam yang kurang memahami bahwa ilmu adalah bagian dari ibadah. Padahal, dengan ilmu, umat Islam bisa membangun peradaban yang lebih maju.

  • Minimnya Riset dan Inovasi
    Dibandingkan dengan negara-negara Barat, jumlah riset ilmiah yang dilakukan oleh ilmuwan Muslim masih tergolong rendah. Padahal, dalam sejarah, Islam pernah menjadi pusat keilmuan dunia.

Namun, di balik tantangan ini, ada peluang besar:

  • Teknologi Halal dan Islami
    Umat Islam dapat mengembangkan teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti industri halal dalam bidang pangan, farmasi, dan keuangan syariah.

  • Pemanfaatan Media Digital untuk Dakwah
    Media sosial dan internet bisa menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan ilmu dan dakwah Islam ke seluruh dunia.

  • Kolaborasi Ilmuwan Muslim
    Umat Islam di berbagai negara dapat membangun jaringan riset dan inovasi bersama untuk menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia.

III. KESIMPULAN

Islam dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sejarah telah membuktikan bahwa Islam adalah agama yang sangat mendorong perkembangan ilmu, sebagaimana yang telah dilakukan oleh para ilmuwan Muslim terdahulu.

Kini, umat Islam dihadapkan pada tantangan globalisasi dan teknologi digital. Untuk bisa bersaing, umat Islam harus kembali menumbuhkan semangat keilmuan, melakukan riset, serta menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.

Sebagaimana firman Allah SWT:
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11)

Sebagai generasi Muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk terus belajar, meneliti, dan mengembangkan ilmu agar bisa memberikan manfaat bagi dunia dan meraih ridha Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali. Tahafut al-Falasifah. Dar al-Ma'arif, 2005.

Nasr, Seyyed Hossein. Science and Civilization in Islam. Harvard University Press, 1968.

Kementerian Agama Republik Indonesia. Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan. Artikel opini, 2021.

Komentar